Social Icons

Pages

Kamis, 29 November 2012

TUGAS IV BAHASA INDONESIA

TUGAS IV :
Berikanlah contoh dalam kalimat beberapa perhubungan makna seperti sinonim, hiponimi, homonimi, polisemi, dan antonimi.


JAWABAN :
  1. Sinonim
    Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.


    Contoh :
    • Bertemu = Berjumpa
      - Kemarin saya bertemu dengan Dosen Bahasa Indonesia.
      - Hari ini saya berjumpa dengan tim di lapangan.
    • Mati = Meninggal
      - Tikus itu mati karena terlindas motor.
      - Almarhum Kakek ku itu meninggal karena penyakit jantung.
    • Binatang = Hewan
      - Ikan adalah binatang yang hidup di air.
      - Kanguru adalah hewan mamalia khas Australia.

  2. Hiponimi
    Menyatakan hubungan hierarkis.

    Contoh :
    Hewan : Gorila, Harimau, Kera, Gajah, Kuda Nil.

    Di Kebun Binatang Ragunan kita dapat melihat ragam jenis hewan, seperti Gorila, Harimau, Kera, Gajah dan Kuda Nil.

  3. Homonimi
    Homonimi adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon.


    Contoh Homograf : Bisa.
    • Bisa = Mampu.
      Anak itu rajin belajar agar bisa lulus ujian.
    • Bisa = racun.
      Bisa ular itu ditampung ke dalam bejana untuk diteliti.

    Contoh Homofon : Masa dengan Massa.
    • Masa = Waktu.
      KPK baru terbentuk pada masa pemerintah Presiden SBY.
    • Massa = Masyarakat Umum.
      Massa pendemo mulai bergerak ke arah Gedung Balaikota Jakarta.

  4. Polisemi
    Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Satu kata seperti kata “kepala” dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher.


    Contoh :
    • Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah smp kroto emas. (kepala bermakna pemimpin). 
    • Kepala anak kecil itu besar sekali karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala berarti bagian tubuh manusia yang ada di atas). 
    • Tiap kepala harus membayar upeti sekodi emas kepada ki tongseng. (kepala berarti individu). 
    • Pak Sukatro membuat kepala surat untuk pengumuman di laptop eee pc yang baru dibelinya di mangga satu. (kepala berarti bagian dari surat).

  5. Antonimi
    Perhubungan makna yang terdapat antara sinonimi, homonimi, hiponimi, atau polisemi, bertalian dengan kesamaan-kesamaan; antonimi, sebaliknya, dipakai untuk menyebut makna-makna yang berlawanan. Bentuk-bentuk seperti laki-laki, hidup, gadis, masing-masing berantonim dengan perempuan, mati, dan janda. Dan kata-kata yang berlawanan makna itu disebut mempunyai perhubungan yang bersifat antonimi.Atau dengan kata lain Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata.


    Contoh :
    • Pria >< Wanita
      - Kebanyakan Pria suka bermain sepak bola.
      - Banyak wanita yang sudah berani mengendarai sepeda motor.
    • Kaya >< Miskin
      - Orang itu berusaha sehingga ia menjadi kaya.
      - Dia miskin karena pemalas.

Selasa, 20 November 2012

Tugas III Bahasa Indonesia

PANITIA SEMINAR NASIONAL
UNIVERSITAS GUNADARMA



Nomor            : B/      /IV/2011                                       Jakarta,         April 2011
Lampiran        :          -
Hal                  : Undangan Rapat



Dengan hormat,

Sehubungan dengan akan diadakannya seminar nasional di Universitas Gunadarma dengan tema “ Uni kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri dalam meningkatkan daya saing lulusan.” Kami mengharapkan kehadiran Bapak/ibu pada :
            hari/tanggal   : rabu/ 28 april 2011
            pukul              : 09.00 WIB
            tempat            : auditorium Universitas Gunadarma 
                                     gedung 4 Lantai 6,Depok.
Demikian pemberitahuan dari kami. Atas perhatian serta kehadiran bapak/ibu pada acara tersebut,kami ucapkan terima kasih
 



                                                              Hormat kami,

                                                            Ketua Panitia Seminar Nasional





                                                        Hariadi



Selasa, 13 November 2012

Memahami Mode Auto dan Scene Pada Kamera Digital

Pada tulisan kali ini saya akan memberikan gambaran garis besar dan karakteristik mode pengoperasian auto dan scene pada kamera digital anda (rata-rata kamera saku dan SLR pemula selalu menyertakan kedua mode ini). Mode auto saat ini sudah lumayan handal untuk sekedar menghasilkan foto yang benar. Dan mode scene merupakan jalan tengah bagi fotografer yang ingin menambah kreativitas namun malas menggunakan mode manual. Lalu Apakah dengan itu kita tidak perlu memahami mode manual? jawabannya tergantung sejauh mana kepentingan Fotografer. Namun yang jelas mode manual menawarkan fleksibiltas dan kreativitas dalam menghadapi situasi apapun dan dalam menghasilkan foto yang benar-benar sesuai dengan kehendak artistik kita. Karena foto yang benar belum tentu foto yang baik.

Untitled-1
Gamba mode auto dan scene mode pada camera
  1. Mode Auto (A)Tidak perlu penjelasan apapun, pada intinya kita percayakan pemilihan keseluruhan setting (shutter-aperture-ISO-White Balance & Flash jika ada) pada otak di kamera. Kamera akan berusaha menebak karakteristik seluruh obyek dalam frame serta kondisi cahayanya lalu menentukan semua besaran setting diatas. Mode ini efektif untuk pemula, tetapi hanya menghasilkan foto yang benar namun bukan luar biasa
  2. Mode Portrait (biasa dilambangkan dengan ikon dengan kepala wanita)Kamera akan memilih DOF yang sempit (angka aperture sekecil-kecilnya) sehingga obyek yang di foto akan terisolasi dari background, sehingga ruang fokus hanya akan berada pada subyek saja sementara background terlihat kabur.
  3. Mode Macro (biasa dilambangkan dengan ikon bunga)
    Mode ini diperlukan saat kita ingin mengambil foto benda-benda kecil dari jarak dekat (close-up). Dengan mode ini, kita bisa mendekatkan  ujung lensa sedekat-dekatnya (biasanya antara 2-8 cm dari obyek) sehingga benda sekecil apapun akan terlihat cukup besar dan detail.
    Dalam jarak sedekat ini, kita harus mengusahakan agar bidang obyek yang difoto sejajar dengan kamera, dan sebisa mungkin menggunakan tripod sehingga hasilnya tajam dan bidang fokusnya cukup.Akan saya pakai saat:
    -    Saya memotret bunga, serangga, kupu-kupu, atau uang koin. Atau,
    -    Saya akan memotret makanan sehingga memenuhi seluruh frame foto saya
  4. Mode Sport (biasa dilambangkan dengan ikon orang berlari) Mode ini dirancang untuk membekukan gerakan. Di mode ini, kamera akan memperkecil shutter speed sekecil mungkin sehingga ketika membidik subyek bergerak  foto yang dihasilkan akan tetap tajam. Flash akan dimatikan dan hanya bekerja saat cahaya cukup. Akan saya gunakan ketika:
    -    Saya memotret anak saya yang sedang menggiring bola
    -    Saya akan memotret sebuah mobil yang sedang melaju
  5. Mode landscape (biasa dilambangkan dengan ikon gunung)Mode ini adalah kebalikan dari mode portrait. Kamera akan menggunakan angka aperture sebesar mungkin, sehingga bidang fokus foto (Depth of Field – DOF) bisa seluas mungkin. Dengan begitu  keseluruhan bagian foto dalam frame akan tajam. Sesuai namanya, mode ini didesain dipakai saat kita memotret pemandangan alam, namun juga bisa digunakan saat memotret orang namun kita ingin background tetap terlihat tajam. Saya gunakan mode landscape saat:
    -    Memotret terasiring yang indah di Bali
    -    Memotret 10 orang yang berpose didepan Candi Borobudur
  6. Mode Night (Dilambangkan dengan ikon bintang atau bulan) Mode ini didesain untuk bekerja dalam kondisi cahaya yang minim, baik saat malam maupun kita berada dalam ruangan yang remang.  Kamera akan menaikkan ISO supaya dalam kondisi remang-pun sensor masih mampu menangkap cahaya dengan baik, mode ini juga berusaha membuat shutter speed yang lebih lama sehingga gambar tidak terlalu kabur dan biasanya secara otomotis flash bawaan kamera akan ikut menyala. Saya memakai night mode saat:
    -    Mengambil foto dalam sebuah pesta malam
    -    Memotret jalanan dimalam hari
  7. Mode Beach / Snow Menyeimbangkan eksposur supaya putih-nya salju atau pasir pantai tidak kehilangan detailnya dan juga tidak terlalu pucat dengan menaikkan eksposur. White balance diset di sinar matahari.
  8. Mode Fireworks Tanpa flash, shutter speed diset lumayan lama untuk merekam pergerakan percikan kembang api dengan baik. Mode ini sebaiknya diimbangi dengan memakai alat bantu untuk menstabilkan kamera supaya tidak goyang, misal tripod.
    pno
  9. Mode Panorama  mode ini untuk memotret urutan foto yang nantinya akan digabung sebagai panorama.

Memahamis Shutter speed

Secara definisi, shutter speed adalah rentang waktu saat shutter di kamera anda terbuka. Secara lebih mudah, shutter speed berarti waktu dimana sensor kita ‘melihat’ subyek yang akan kita foto. Gampangnya shutter speed adalah waktu antara kita memencet tombol shutter di kamera sampai tombol ini kembali ke posisi semula.
Supaya mudah, kita terjemahkan konsep ini dalam beberapa penggunaannya di kamera.

  1. Setting shutter speed sebesar 500 dalam kamera anda berarti rentang waktu sebanyak 1/500 (seperlimaratus) detik. Ya, sesingkat dan sekilat itu. Sementara untuk waktu eksposur sebanyak 30 detik, anda akan melihat tulisan seperti ini: 30’’

  2. Setting shutter speed di kamera anda biasanya dalam kelipatan 2, jadi kita akan melihat deretan seperti ini: 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30 dst. Kini hampir semua kamera juga mengijinkan setting 1/3 stop, jadi kurang lebih pergerakan shutter speed yang lebih rapat; 1/500, 1/400, 1/320, 1/250, 1/200, 1/160 … dst.
  3. Untuk menghasilkan foto yang tajam, gunakan shutter speed yang aman. Aturan aman dalam kebanyakan kondisi adalah setting shutter speed 1/60 atau lebih cepat, sehingga foto yang dihasilkan akan tajam dan aman dari hasil foto yang berbayang (blur/ tidak fokus). Kita bisa mengakali batas aman ini dengan tripod atau menggunakan fitur Image Stabilization (dibahas dalam posting mendatang)

  4. Batas shutter speed yang aman lainnya adalah: shutter speed kita harus lebih besar dari panjang lensa kita. Jadi kalau kita memakai lensa 50mm, gunakan shutter minimal 1/60 detik. Jika kita memakai lensa 17mm, gunakan shutter speed 1/30 det.
  5. Shutter speed untuk membekukan gerakan. Gunakan shutter speed setinggi mungkin yang bisa dicapai untuk membekukan gerakan. Semakin cepat obyek bergerak yang ingin kita bekukan dalam foto, akan semakin cepat shutter speed yang dibutuhkan. Untuk membekukan gerakan burung yang terbang misalnya, gunakan mode Shutter Priority dan set shutter speed di angka 1/1000 detik (idealnya ISO diset ke opsi auto) supaya hasilnya tajam. Kalau anda perhatikan, fotografer olahraga sangat mengidolakan mode S/Tv ini.

  6. Blur yang disengaja – shutter speed untuk menunjukkan efek gerakan. Ketika memotret benda bergerak, kita bisa secara sengaja melambatkan shutter speed kita untuk menunjukkan efek pergerakan. Pastikan anda mengikutkan minimal satu obyek diam sebagai jangkar foto tersebut.

Memahami Aperture & Depth of Field ( Ruang tajam )

Setiap kali berbicara tentang fotografi dan kamera, kata-kata aperture serta depth of field (Ruang tajam) akan sering sekali keluar. Nah dalam tulisan ini saya akan mencoba membantu anda memahami aperture dan depth of field sehingga cukup jelas bagi pemula.

Memahami Aperture

Definisi aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto. Saat kita memencet tombol shutter, lubang di depan sensor kamera kita akan membuka, nah setting aperture-lah yang menentukan seberapa besar lubang ini terbuka. Semakin besar lubang terbuka, makin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor. Aperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan f-stop. Sering kita membaca istilah bukaan/aperture 5.6, dalam bahasa fotografi yang lebih resmi bisa dinyatakan sebagai f/5.6. Seperti diungkap diatas, fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensor terbuka. Semakin kecil angka f-stop berarti semakin besar lubang ini terbuka (dan semakin banyak volume cahaya yang masuk) serta sebaliknya, semakin besar angka f-stop semakin kecil lubang terbuka.


aperture
 Jadi dalam kenyataannya, setting aperture f/2.8 berarti bukaan yang jauh lebih besar dibandingkaan setting f/22 misalnya (anda akan sering menemukan istilah fully open jika mendengar obrolan fotografer). Jadi bukaan lebar berarti makin kecil angka f-nya dan bukaan sempit berarti makin besar angka f-nya.

Memahami Depth of Field

Depth of field – DOF, adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.

PICT0235_md 
Untuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan setting aperture yang kecil, misalkan f-22 (makin kecil aperture makin luas jarak fokus) – lihat contoh foto diatas. Sementara untuk mendapat DOF yang sempit, gunakan aperture sebesar mungkin, misal f/2.8 – lihat contoh foto dibawah.

PICT0236_md



Konsep Depth of Field ini akan banyak berguna terutama dalam fotografi portrait dan fotografi makro, namun sebenarnya semua spesialisasi akan membutuhkannya. Selamat berkreasi ;)
 

Sample text

Sample Text

Sample Text