Social Icons

Pages

Senin, 22 Oktober 2012

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango



Gunung Gede merupakan sebuah gunung yg berada di pulau Jawa,Indonesia Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Terletak diantara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bogor,Cianjur dan Sukabumi dengan ketinggian 1.000 - 3.000 m. dpl, dan berada pada lintang 106°51' - 107°02' BT dan 64°1' - 65°1 LS. Suhu rata-rata di puncak gunung Gede 18°c dan dimalam hari suhu puncak berkisar 5°c, dengan curah hujan rata-rata 3.600 mm/tahun. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari Cibodas dan Cipanas. Gunung Gede juga memiliki keanekaragaman burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis di antaranya burung langka yaitu Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan Burung Hantu (Otus angelinae). Untuk lebih detail mengenai keadaaan(objek wisata /lokasi yg sering di kunjungi), rute pencapaian/perjalanan ke Gunung Gede.
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi :
• Telaga Biru.
Danau kecil berukuran lima hektar (1.575 meter dpl.) terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Danau ini selalu tampak biru diterpa sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru.
• Air terjun Cibeureum.
Air terjun yang mempunyai ketinggian sekitar 50 meter terletak sekitar 2,8 km dari Cibodas. Di sekitar air terjun tersebut dapat melihat sejenis lumut merah yang endemik di Jawa Barat.
Air Panas.
Terletak sekitar 5,3 km atau 2 jam perjalanan dari Cibodas.
Kandang Batu dan Kandang Badak.
Untuk kegiatan berkemah dan pengamatan tumbuhan/satwa. Berada pada ketinggian 2.220 m. dpl dengan jarak 7,8 km atau 3,5 jam perjalanan dari Cibodas.

Puncak dan Kawah Gunung Gede.
Panorama berupa pemandangan matahari terbenam/terbit, hamparan kota Cianjur-Sukabumi-Bogor terlihat dengan jelas, atraksi geologi yang menarik dan pengamatan tumbuhan khas sekitar kawah. Di puncak ini terdapat tiga kawah yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu dan Wadon. Berada pada ketinggian 2.958 m. dpl dengan jarak 9,7 km atau 5 jam perjalanan dari Cibodas.
• Alun-alun Suryakencana.
Dataran seluas 50 hektar yang ditutupi hamparan bunga edelweiss. . Berada pada ketinggian 2.750 m. dpl dengan jarak 11,8 km atau 6 jam perjalanan dari Cibodas.

PINTU MASUK TAMAN
Bagi setiap pengunjung wajib minta ijin di pintu masuk taman yang dapat diperoleh di kantor Cibodas. Pengunjung dapat memasuki taman lewat beberapa pintu diantaranya:

1. Pintu Cibodas (Cianjur) merupakan pintu masuk utama dan kantor pusat taman.    
    Berjarak kira-kira 100 km dari Jakarta / 2,5 jam dengan mobil, 89 km dari Bandung /   
    2 jam naik mobil.
2. Pintu Gunung Putri (Cianjur) dekat dengan Cibodas dan dapat dijangkau lewat Cipanas atau Pacet. Pintu Selabintana (Sukabumi) berjarak 60 km dari Bogor / 1,5 jam naik mobil, dan 90 km dari Bandung / 2 jam naik mobil. Jalur ini sudah ditutup, karena ada beberapa tempat yang terkena longsor sehingga kita harus merangkak melalui pinggiran jurang dengan tali. Untuk itu diperlukan ijin khusus dan harus dengan pengawalan ranger. Pintu Situgunung (Sukabumi) berjarak 15 km dari Selabintana ke arah Bogor. Jalur menuju puncak Gunung Gede dan Pangrango memiliki jalur yang sangat jelas, kecuali pintu masuk Situgunung.
Kita juga di sini bisa untuk mendaki (Hiking) dengan ketentuan/Peraturan sebagai berikut :
1. Semua pengunjung wajib membayar tiket masuk taman dan asuransi.
2.   Bagi para pendaki gunung harus minta ijin ke kantor pusat taman di Cibodas, 3-30      hari sebelum pendakian harus booking dahulu. Jumlah pendaki dibatasi hanya 600 orang per malam. Jam buka kantor pengurusan ijin Senin - Kamis jam 07.30 - 14.30 Jumat jam 07.30 - 11.00 .
3. Pendaki harus menyerahkan photo copy KTP atau Surat ijin Orang Tua bagi yang belum memiliki KTP.
4. Penjaga akan memeriksa barang-barang bawaan dan perijinan sebelum memasuki         
    taman.
5. Dilarang membawa binatang ke dalam taman
6. Dilarang membawa senjata tajam termasuk pisau dan peralatan berburu.
7. Dilarang membawa perlengkapan radio dan bunyi-bunyian ke dalam taman, ijin khusus diperlukan bagi pengguna "walkie-talkie".
8. Dilarang membuat api unggun yang beresiko tinggi penyebab kebakaran hutan.
9. Dilarang mengganggu, memindahkan, atau merusak barang-barang milik taman. Termasuk mencorat-coret batu atau pohon.
10. Dilarang memetik bunga atau mencabut tanaman.
11. Mendakilah mengikuti jalur utama. Memotong jalur dapat merusak taman dan juga sangat berbahaya.
12. Jangan tinggalkan sampah, sangat sulit dan lama untuk membersihkan sampah dan botol-botol di gunung. Bawa kembali semua sampah ke luar taman.
13. Jangan mecemari atau mengotori sungai, pada saat mandi jangan gunakan sabun atau bahan pencemar lainnya.
14. Melapor kembali ke penjaga taman ketika meninggalkan taman dan menyerahkan surat ijin masuk.
15. Dilarang membawa minumam beralkohol ke dalam taman
Kita jga hrus membawa peralatan,diantaranya:
1. Perlengkapan minimal pendakian: pakaian hangat, sleeping bag bila ingin menginap di gunung, jas hujan atau pakaian tahan air, perlengkapan obat-obatan.
2. Bawalah bekal makanan dan minuman yang cukup (non-alkohol).
3. Dilarang mendaki sendirian, sedikitnya harus tiga orang dalam suatu kelompok dan sebisa mungkin dibimbing oleh orang yang sudah hafal betul dengan jalurnya.

RUTE JAKARTA - GUNUNG GEDE - PANGRANGO
• Jakarta - Cipanas ( arah Bandung ) --- > 100 km --- > 2,5 jam
• Cipanas - Taman Cibodas ( Pintu Masuk ) --- > 30 menit --- > pake kendaraam
• Cibodas - Danau Biru --- > 30 mneit --- > jalan kaki
• Danau Biru - Kandang Batu ( Air Panas ) --- > 2 jam --- > jalan kaki
• Puncak Gede - Alun Alun Suryakencana --- > 30 menit --- > jalan kaki
Sekretariat melalu jalur cipanas

pemandangan dari atas puncak gunung gede

Rabu, 10 Oktober 2012

Pesona Pulau Bira


Pulau Bira. Banyak yang tidak tahu atau belum pernah mendengar pulau tersebut,namun bagi yang menyukai traveling atau backpacker pulau tersebut tidak asing lagi di telinga mereka. Pulau ini adalah salah satu pulau di kepulauan seribu,letaknya di utara kepulauan seribu jakarta. Untuk sampai ke pulau ini kita bisa menyebrang melalui Dermaga Muara angke Jakarta Utara,dan memerlukan waktu kurang lebih 3,5 jam dengan kapal angkutan yang biasa digunakan untuk ke pulau seribu. Pulau bira dikelola oleh PT. Patrajasa,jadi dengan kata lain pulau ini adalah pulau private,tidak bisa semua orang menginap di san,kecuali kalau hanya singgah. Biasanya para pengunjung bermalam di Pulau harapan,karena disana banyak homestay (rumah penduduk yang disewakan).

Sesampainya di pulau tersebut,kita akan dibuat takjub oleh pemandangan yang ada. Air yang jernih,ikan-ikan kecil yang berenang punbisa terlihat dari dermaga. Diseberang pulau bira ada sebuah pulau kecil,yang dinamakan pulau kayu angin bira. Di pulau kayu angin bira,kita akan melihat pantai dengan pasir putih yang sangat indah menghampar. Sesaat saya hampir tidak percaya bahwa di jakrta masih ada pemandangan seperti ini,karena setiap saat kita hanya bisa menikmati kemacetan jakarta, tapi disini saya merasakan ada "surga" di Pulau bira.

Sebenernya ada dilema dalam hati saya saat membuat tulisan ini, di sisi lain ingin orang tahu bahwa masih ada pulau eksotik di sekitaran Jakarta,namun disisi lain apabila orang sudah tahu ada pulau eksotik di Jakarta,lambat laun pulau tersebut akan sering dikunjungi. Apakah nanti akan seindah sekarang??? Apakah pantai tersebut masih bisa bersih seperti sekarang??? atau akan seperti Pulau tidungkah yang sudah kotor sekarang???. Semoga saja kita bisa memelihara kebersihan Laut kita.

Underwater Pulau Bira

Pulau Kayu Angin Bira
Jembatan Dermaga Pulau Bira. (foto by : duabadai)






Senin, 08 Oktober 2012

Pameran Alutsista 2012



TNI Angkatan Darat menggelar pameran alat utama sistem senjata (Alutsista) di Halaman Monumen Nasional, Jakarta, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-67 TNI. Acara ini terbuka untuk umum dan akan berlangsung selama tiga hari ke depan yaitu dari tanggal 6 – 8 oktober 2012. Pameran alutsista TNI AD ini sengaja dibuka untuk umum agar masyarakat luas bisa melihat apa saja persenjataan yang selama ini dipakai oleh para tentara. Ini juga sebagai bentuk pertanggung jawaban TNI terhadap anggaran yang selama ini didapat untuk membuat atau membeli senjata. Pameran ini tidak hanya menampilkan senjata-senjata perang para tentara, tapi juga alat-alat pendukung lainnya seperti radar, helicam, seragam, dan rompi anti peluru yang dibuat oleh perusahaan pendukung. Acara dibuka langsung oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Purnomo Yusgiantoro. Dalam acara tersebut, Menhan mengatakan bangga dengan persenjataan TNI yang saat ini semakin berkembang baik dari segi teknologi, kecanggihan, maupun fungsinya. Selain itu, Menhan juga datang untuk melihat sejata-senjata terbaru yang dihasilkan oleh anak bangsa. 

Ratusan pengunjung pameran alat utama sistem senjata (alutsista) TNI Angkatan Darat (AD) menyerbu penjualan aksesori di stan Primer Koperasi Tribuana V di Monas, Jakarta.
stan ini terlihat tidak pernah sepi pengunjung sejak pameran dibuka. Selain relatif murah, pengunjung juga lebih mudah memilih berbagai aksesori TNI AD ini. Dari hari pertama sampai hari kedua selalu ramai. Rata-rata pengunjung membeli kaos, jaket, stiker, dompet, topi, dan sandal,Menurut informasi, jenis aksesori yang dijual, yaitu dompet, topi, stiker, baju, kalung, gantungan kunci, kacamata, payung, ikat pinggang, kaos, celana, switer, sepatu, hingga solar alat pembangkit tenaga surya (portable solar power system). Harga aksesori yang dijual pun bervariatif dan terjangkau. "Harga berkisar Rp 20.000-Rp 950.000. Kalau solar power mulai Rp 1,5 juta-Rp 7,5 juta," ujarnya. 

Dampak dari Ribuan orang menghadiri acara pameran senjata tersebut sehingga membuat lalu lintas di sekitar Monas macet parah. Kemacetan mulai terasa di sekitar Stasiun Gambir di Jl Medan Merdeka Timur. Kendaraan hanya bisa bergerak dengan kecepatan 5 km/jam. Seluruh lajur jalan ini dipenuhi warga yang ingin menyaksikan senjata-senjata TNI di Monas. Kemacetan terus terjadi hingga Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Mobil-mobil banyak yang parkir di jalan ini. Selain mobil, motor-motor juga memadati Jl Medan Merdeka Utara yang terletak di dekat Gambir. Saat masuk ke dalam lingkungan Monas terlihat ribuan orang memadati pameran ini. Anak-anak dan orang dewasa berlomba-lomba menaiki tank, helikopter dan peluncur roket yang dipamerkan di Monas. Di sekitar alat-alat tempur ini ada petugas TNI yang memberikan jawaban untuk warga yang mengajukan pertanyaan seputar senjata-senjata tersebut.

Minggu, 07 Oktober 2012

Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Indonesia

Pengertian KDRT tercantum  pada UU No.23 tahun 2004  ini yaitu pada pasal 1 butir ke 1 “Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga”.

Dari pembahasan UU diatas dapat diketahui bahwa dalam UU telah mengatakan yaitu setiap perbuatan yang merugikan orang lain dalam keluarga yang dimaksud dengan KDRT. 
 Setiap Insan manusia yang berkeluarga sangat mendambakan kehidupan yang harmonis dengan dipenuhi rasa cinta dan kasih sayang antar anggota keluarga. Keluarga yang damai, tentram dan bahagia merupakan tujuan setiap orang dalam menjalani kehidupan perkawinannya, namun tidak setiap keluarga dapat menjalani kehidupan rumah tangganya dengan penuh cinta, kasih sayang dalam suasana kedamaian dan kebahagiaan. Tak jarang kehidupan rumah tangga justru diwarnai oleh adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), baik kekerasan fisik, psikis, maupun kekerasan ekonomi.

Fenomena KDRT sebenarnya bukan sesuatu yang baru, bahkan sudah ada sejak jaman dulu hanya saja saat ini perkembangan kasus-kasusnya semakin bervariasi. Hal ini juga diikuti oleh kesadaran dari korban untuk melaporkan kepada aparat hukum atau lembaga yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kasus kekerasan rumah tangga (anak dan perempuan). Data dari Kementrian Kordinator Kesejahteraan Rakyat menunjukkan bahwa hingga bulan Mei 2007 terdapat 22 ribu kasus kekerasan rumah tangga yang dilaporkan ke kepolisian. Berdasarkan beberapa laporan dari berbagai daerah di tanah air, kasus KDRT menunjukkan peningkatan yang signifikan,dan akan terus bertambah setiap tahunnya.

Menurut AKBP Drs. YUDIAWAN SRIYANTO, Psi ada beberapa faktor penyebab KDRT, diantaranya:

1.       Masih rendahnya kesadaran untuk berani melapor, dikarenakan dari masyarakat sendiri yang enggan untuk melaporkan permasalahan dalam rumah tangganya, maupun dari pihak- pihak yang terkait yang kurang mensosialisasikan tentang kekerasan dalam rumah tangga, sehingga data kasus tentang (KDRT) pun, banyak dikesampingkan ataupun dianggap masalah yang sepele. Masyarakat ataupun pihak yang tekait dengan KDRT, baru benar-benar bertindak jika kasus KDRT sampai menyebabkan korban baik fisik yang parah dan maupun kematian, itupun jika diliput oleh media massa. Banyak sekali kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT) yang tidak tertangani secara langsung dari pihak yang berwajib, bahkan kasus-kasus KDRT yang kecil pun lebih banyak dipandang sebelah mata daripada kasus – kasus lainnya. 

2.    Masalah budaya, Masyarakat yang patriarkis ditandai dengan pembagian   kekuasaan yang sangat jelas antara laki-laki dan perempuan dimana laki –laki mendominasi perempuan. Dominasi laki – laki berhubungan dengan evaluasi positif terhadap asertivitas dan agtresivitas laki – laki, yang menyulitkan untuk mendorong dijatuhkannya tindakan hukum terhadap pelakunnya. Selain itu juga pandangan bahwa cara yang digunakan orang tua untuk memperlakukan anak – anaknya , atau cara suami memperlakukan istrinya, sepenuhnya urusan mereka sendiri dapat mempengaruhi dampak timbulnya kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT). 

3.    Faktor Domestik Adanya anggapan bahwa aib keluarga jangan sampai diketahui oleh orang lain. Hal ini menyebabkan munculnya perasaan malu karena akan dianggap oleh lingkungan tidak mampu mengurus rumah tangga. Jadi rasa malu mengalahkan rasa sakit hati, masalah Domestik dalam keluarga bukan untuk diketahui oleh orang lain sehingga hal ini dapat berdampak semakin menguatkan dalam kasus KDRT. 

4.    Lingkungan. Kurang tanggapnya lingkungan atau keluarga terdekat untuk merespon apa yang terjadi, hal ini dapat menjadi tekanan tersendiri bagi korban. Karena bisa saja korban beranggapan bahwa apa yang dialaminya bukanlah hal yang penting karena tidak direspon lingkungan, hal ini akan melemahkan keyakinan dan keberanian korban untuk keluar dari masalahnya.

Permasalahan sosial tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada si korban baik secara fisik maupun psikis korban tersebut. Akibat penganiayaan fisik yang jelas menderita sakit pada fisiknya, contoh: penganiayaan yang dilakukan oleh suami di Surabaya yang menyiramkan air panas ke muka istrinya yang berakibat fatal wajah istrinya tersebut menjadi melepuh. Penganiayaan – penganiayaan yang juga dilakukan oleh orang tua kepada anak – anaknya juga sering kita dengar dan lihat mengakibatkan anak tersebut menderita patah, memar maupun yang sangat yang lebih parah sampai meninggal dunia.

Dari contoh – contoh diatas merupakan dampak – dampak fisik akibat dari KDRT yang secara tidak langsung akan juga berdampak pada kondisi psikologis para koraban KDRT, (penganiayaan anak yang dilakukan orang tua) akibat yang dilakukan oleh orang tua merupakan pengalaman yang sangat negatif bagi anak. Dengan demikian, tidak mengejutkan bila banyak di antara anak –anak mengalami gangguan serius dan berlangsung dalam jangka panjang pada kesehatan psikologis, fungsi dengan hubungan sosial, dan perilaku mereka secara umum. Self Esteem yang rendah, kecemasan, perilaku merusak diri (self destructive), dan ketidakmampuan menjalin hubungan yang saling mempercayai dengan orang lain adalah efek – efek penganiayaan fisik pada masa kanak – kanak yang lazim dilaporkan (Milner dan Crouch, 1999). Pada dampak penganiayaan pada pasangan yang sering terjadi dalam kehidupan rumah tangga, selain menimbulkan akibat fisik ( cedera yang serius,Lebih tingginya insiden penyakit fisik yang berhubungan dengan stress) dan efek yang bersifat ekonomis. Diantara efek – efek psikologis penganiayaan pasangan, depresi, kecemasan, dan self esteem yang negatif telah diidentifikasi sebgai respon yang lazim dijumpai. Selain itu, penganiayaan pasangan memiliki efek adversif terhadap hubungan antar pribadi secara umum.

Perempuan juga sering menjadi korban karena perempuan sebagai korban berada pada daerah yang rawan atau karena dianggap tidak akan berani melakukan perlawanan sebagai pembalasan yang memadai sehingga kelemahan ini sering dimanfaatkan seenaknya oleh sipelaku yang merasa dirinya lebih kuat, lebih berkuasa dari pada pihak korban. Seperti misalnya dalam keluarga, perempuan sebagai istri sering menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh suami karena istri dianggap sangat bergantung pada suami. Hal inilah yang dipakai sebagai salah satu alasan diundangkannya Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dan kekerasan yang dimaksudkan disini tidak hanya kekerasan fisik tetapi juga kekerasan psikis, kekerasan seksual atau juga penelantaran rumah tangga. Demikian pula halnya dengan kondisi perempuan sebagai buruh, pembantu rumah tangga ataupun sebagai pegawai atau karyawan yang secara individual mempunyai kedudukan yang lebih lemah dibandingkan dengan pihak majikan sehingga majikan dapat melakukan tindakan seenaknya seperti penganiayaan, pebudakan dan perampasan hak asasinya, yang semua tindakan ini adalah termasuk kejahatan Kriminal.


Semoga dengan tulisan ini semua orang bisa tahu mengenai Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), apa yang harus dilakukan apabila terjadi Kekerasan Dalam Rumah tangga (KDRT), sehingga bisa mengurangi dan bisa menghilangkan KDRT di Indonesia.






 
 

Sample text

Sample Text

Sample Text